Didalam budidaya ikan, pakan memegang
peranan yang besar. Pakan merupakan sarana kebutuhan penentu dalam usaha
budidaya, karena selain merupakan sarana budidaya utama ditinjau dari segi
ekonominya pakan membutuhkan biaya yang cukup besar dari total biaya produksi
yaitu sebesar 35-60% tergantung dari intensitas usahanya.
Pada dasarnya kebutuhan zat gizi ikan
tergantung pada jenis serta tingkatan stadianya dan diperlukan oeh tubuh untuk
proses pemeliharaan, aktivitas, pertumbuhan dan reproduksi. Pakan ikan
sebaiknya mengandung beberapa zat yang diperukan seperti protein, lemak,
karbohidrat, vitamin dan mineral.
Maka dewasa ini banyak informasi
mengenai tata cara pembuatan pakan buatan (pellet) agar membantu para
pembudidaya ikan baik ikan air tawar, payau maupun laut untuk menekan biaya
produksi yaitu dengan membuat pakan buatan sendiri. Berikut kebutuhan
prasarana, alat dan bahan untuk membuat pakan buatan (pellet) ikan :
A. Kebutuhan
Prasarana
§ Sewa
lahan/tanah
§ Pembuatan
bangunan sederhana ±25 m2
§ Pengadaan
jaringan listrik/PLN dan instalasinya mesin penggerak (genset) 6 PK
B. Kebutuhan
Alat
§ Mesin
penepung (Grinder)
§ Mesin
pencampur (Mixer)
§ Mesin
pencetak pellet
§ Mesin
pengering
§ Peralatan
lain (drum, ember, timbangan)
C. Bahan
Baku
§ Tepung
ikan
sebanyak 10-40%
§ Tepung
terigu yang mengandung protein sebesar 12%
§ Bekatul
beras yang tidak berbau apek dan memiliki warna yang cerah
§ Dedak
gandung jenis yang baik adalah “wheat polard” yang kandunang air
& lemaknya rendah
§ Bungkil
kelapa jumlah penggunaan dalam ramuan 20% dari seluruh
campuran
§ Daun
lamtoro jumlah penggunaan dibatasi hanya 5%
D. Formulasi
Pakan
Formulasi pakan merupakan
proses pencampuran beberapa bahan baku pakan, seperti vitamin, minera serta
bahan tambahan seecara bersama dengan jumlah yang tepat untuk menghasilkan
pakan dengan nutrisi yang seimbang.
Dalam optimalisasi
formulasi pakan disamping penguasaan tentang kebutuhan tentang nutrisi secara
baik juga perlu mengetahui mengenai kualitas bahan baku yang digunakan. Batasan
penggunaan suatu bahan baku juga perlu diketahui, karena hampir semua bahan
baku mengandung unsur anti-nutrisi.
Berikut contoh formulasi
untuk membuat 1 kg pakan yang dibuat dengan menggunakan bahan baku yang tersedia
dilingkungan terdekat.
E. Proses
Pembuatan Pakan
1. Penggilingan/penepungan
Penggilingan/penepungan
adalah proses untuk memperkecil dan menghaluskan bahan baku, sehingga
permukaannya menjadi luas. Alat yang digunakan adalah alat penggiling, mesin
penepung/grinder yang digerakan dengan tenaga listrik.
|
2. Pencampuran
Bahan
baku yang telah terbentuk tepung ditimbang sesuai dengan jumlah bahan baku
yang digunakan. Setelah ditimbang, bahan dicampurkan secara merata dan
homogen, agar pakan yang dihasilkan mempunyai komposisi gizi yang sama. Pencampuran
bahan baku dalam jumlah besar biasanya menggunakan alat bantu, misalnya serok
ataupun mixer.
|
3. Pencetakan
Bahan
yang tercampur rata tersebut, kemudian diseduh dengan air panas atau disteam
sambil diaduk hingga adonan dapat dikepal dan tidak “buyar”. Adonana pakan
terseut kemudian digiling degan alat pencetak pelet. Misalnya gilingan daging
dan CPM.
|
4. Pengeringan
Pellet
yang sudah terbentuk kemudian dikeringkan, pengeringan bertujuan untuk
menurunkan kadar air dalam pakan. Pengeringan dapa dilakukan dengan banuan
sinar matahari atau alat pengering.
Pemberian pakan buatan
(pellet) bisa dibuat dalam berbagai skala mulai dari skala kecil/rumah tangga
sampai skala besar atau pabrikan. Tergantung pada tingkat kebutuhan pakan ikan.
Tentu dengan memperhitungkan kandungan nutrisi pakan yang dibutuhkan oleh ikan
juga yang terkandung didalam pakan.
Sumber
§ NASKAH OLEH SUBDIT SERTIFIKASI DIT. PRODUKSI
§ Endar, Vivi.2005.Mengembangkan Program Kuliah Mata Kuliah manajemen
Pemberian Pakan Ikan. Universitas Di[ponegoro. Semarang.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar