Jumat, 13 April 2012

Resep Bahan Martabak Daging Kari 

·         adonan dasar kulit martabak I 1 resep
·         telur bebek 6  butir
·         daging sapi cincang 250 gram
·         bawang perai 6 batang, iris tipis
·         minyak goreng 200 gram

Resep Bumbu Halus Martabak Daging Kari :
·         bawang putih 4 siung
·         bawang merah 7 butir
·         merica bubuk 1 sendok teh
·         bumbu kari bubuk 2 sendok teh
·         kunyit bubuk 1/4 sendok teh
·         garam secukupnya
·         gula pasir 2 sendok teh

Cara Membuat Martabak Daging Kari :
1.      Panaskan 2 sdm minyak, tumis bumbu halus hingga harum.
2.      Masukkan daging sapi, masak sambil diaduk hingga matang. Angkat dan sisihkan.
3.      Campur telur bebek, bawang perai, dan daging sapi, aduk hingga rata. Sisihkan.
4.      Panaskan penggorengana datar berisi sedikit minyak. Tipiskan adonan kulit sesuai lebar yang diinginkan.
5.      Letakkan kulit di atas penggorengan, tuang campuran telur dan ratakan.
6.      Lipat segera membentuk kotak. Goreng sambil disiram-siram minyak hingga matang dan kecokelatan. Angkat dan tiriskan.
7.      Potong sesuai selera, sajikan dengan acar mentimun dan cabai rawit.













Bahan Memasak Cumi Asam Pedas:

·         5 buah cumi-cumi besar
·         1 sdm minyak sayur
·         1 sdm air jeruk nipis
·         100 ml air
·         2 batang sawi, bersihkan, potong 3 cc

Bumbu:
·         3 siung bawang putih, haluskan
·         1 sdm cabai merah bubuk
·         1 sdm ebi, rendam, tumbuk halus
·         1/2 sdt merica bubuk
·         1 sdt garam

Cara Membuat Masakan Cumi Asam Pedas:
1.      Bersihkan cumi-cumi, iris melintang tipis.
2.      Tumis bumbu halus hingga wangi.
3.      Masukkan cumi, aduk hingga kaku.
4.      Bubuhi air jeruk dan tambahkan air. Didihkan.
5.      Masukkan sawi, masak hingga layu. Angkat.














Bahan Bakso

·         250 g daging sapi, giling sampai halus sekali
·         125 g tepung kanji
·         25 ml air es
·         1/2 sdm garam
·         2 siung bawang putih, haluskan
·         1/4 sdt merica bubuk
·         100 g keju, potong dadu

Kuah
·         750 ml kaldu sapi
·         1/2 sdt merica bubuk
·         1 sdt garam (secukupnya)
·         1 btg daun bawang, iris tipis

Cara Membuat:
1.      Membuat bakso: Campur daging sapi giling dengan tepung kanji, garam, bawang putih, dan merica bubuk, uleni sambil ditambah air sedikit-sedikit sampai adonan licin. Kepal adonan, isi dengan keju, tekan hingga keluar dari genggaman. Angkat dengan sendok dan masukkan ke dalam air mendidih, rebus kira-kira 10 menit. Jaga jangan sampai air bergolak agar bakso tidak pecah.
2.      Membuat kuah ayam: Didihkan kaldu ayam, masukkan merica bubuk dan garam, aduk rata, lalu masukkan bakso, didihkan kembali, angkat dari api, taburi dengan daun bawang.
3.      Sajikan hangat.
Untuk 6 porsi
Nilai gizi per porsi:
Energi: 175 Kkal
Protein: 10,3 g
Lemak: 7,6 g
Karbohidrat: 15,6 g









Bawal Bumbu Rica
Bahan membuat Bawal Bumbu Rica :
·         600 gram ikan bawal segar
·         1 sendok teh garam
·         1 sendok teh cuka

Bumbu Halus Ikan Bawal bakar Bumbu Rica:
·         3 buah cabai merah
·         5 butir bawang merah
·         3 siung bawang putih
·         2 cm jahe
·         1 sendok teh garam
·         3 sendok makan minyak goreng

Cara Membuat Bawal Bumbu Rica:
1.      Rendam ikan dalam garam dan cuka selama 15 menit. Sementara itu tumis bumbu halus hingga matang.
2.      Bakar ikan sambil dioles bumbu sampai matang.
Untuk 2 porsi
Tips
·         Ikan bakar yang lezat sangat tergantung pada kualitas ikan. Ikan yang segar bisa dilihat dari warna insang yang kemerahan, daging yang kenyal, dan bau ikan yang segar. Coba tekan ikan saat memilihnya di pasar. Bila bekas tekanan Anda tetap turun, tidak kembali naik, sebaiknya ikan tidak dipilih.
·         Cara membersihkan ikan juga turut menentukan rasa. Hati-hati saat mengeluarkan isi perutnya, jangan sampai ada bagian hitam yang tertinggal hingga membuat pahit ikan. Cuci bersih sampai warna hitam pada bagian dalam ikan betul-betul hilang.
·         Setelah ikan bersih, Anda dapat menghilangkan baunya dengan menambahkan air jeruk nipis atau cuka dan membumbuinya dengan garam. Sebelum dibakar, ikan n dapat langsung dilumuri bumbu. Biarkan dalam lemari pendingin sampai bumbu meresap betul supaya ikan bakar Anda kaya rasa. Tetapi membuat ikan bakar juga bisa dengan cara lain. Yakni ikan direbus dalam air atau santan yang sudah dicampur bumbu. Tentu ikan yang cocok dibakar dengan cara ini hanya ikan yang berdaging tebal dan agak keras supaya tidak mudah hancur. Tongkol atau tenggiri, misalnya.
·         Nah, selamat membuat ikan bakar. Jangan lupa siapkan lalapnya untuk membuat ikan semakin lezat.

Jumat, 24 Februari 2012


Kota Bekasi


Merupakan salah satu kota yang terdapat di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini berada dalam lingkungan megapolitan Jabodetabek dan menjadi kota besar keempat di Indonesia. Saat ini kota Bekasi berkembang menjadi kawasan sentra industri dan kawasan tempat tinggal kaum urban
Kota Bekasi merupakan salah satu satelit dari kota Jakarta, letaknya yang bersebelahan dan berjarak cukup dekat dari pusat ekonomi kota Jakarta menjadikan kota ini menjadi tempat favorit bagi warga Jakarta untuk tinggal. Kota bekasi menyimpan potensi wisata yang menarik sebagai alternatif wisata anda, untuk mencapainya juga cukup mudah karena sudah dilengkapi sarana transportasi umum yang memadai baik dalam kota maupun dari kota Jakarta.
Beberapa tempat wisata yang terdapat dikota bekasi antara lain sebagai berikut ;
Ø  Water Boom Cikarang
Wisata air ini terletak di Lippo Cikarang yang berjarak 1 km dari pusat kota. Wisata air dengan nuansa Bali ini cukup terkenal, bukan hanya dikalangan warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, tetapi juga dari Bandung, Yogyakarta, dan tempat lainnya. Di tempat ini, pengunjung dapat menikmati fasilitas kolam renang seperti kolam renang Ceria, dua kolam renang arus bernuansa etnis Bali, kolam renang khusus anak berupa perut keong raksasa dan kapal perompak, serta meluncur dengan menggunakan ban yang dikenal dengan Water Boom.
Selain merasakan kesegaran air kolam renang, pengunjung juga bisa menikmati sajian santapan ringan dan berbagai minuman ringan yang langsung tersedia di pool bar bernuansa Bali yang asri. Di sini juga disediakan arena outbound, bentuk rekreasi yang menguji nyali dan kecerdasan.
Wisata Indonesia Surga Dunia
Ø  Gedung Juang 45.
Gedung juang 45 merupakan tempat bersejarah yang memiliki nilai-nilai perjuangan. pada Saat dulu gedung juang ’45 difungsikan sebagai museum dan perpustakaan pemerintah kota Bekasi. Tetapi sekara ntelah beralih fungsi menjasi kantor pemadam kebakaran kota Bekasi. Setelah masa perjuangan, bangunan ini sering berubah fungsi. Pada tahun 1950 setelah Tambun kembali ke pangkuan pertiwi, gedung iniditempati oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bekasi.Pada tahun 1951 gedung ini digunakan oleh pasukan TNI AD Batalyon “Kian Santang”. Batalyon ini kemudian menjadi bagian dari Kodam III Siliwangi.

Ø  Taman Buaya Indonesia Jaya (TBIJ)

Taman Buaya Indonesia Jaya (TBIJ)di Jl Suka Ragam, Serang Bekasi. Namun untuk menuju ke sana, belum terdapat petunjuk jalan dari pintu tol sampai ke lokasi. Taman Buaya itu cuma memiliki satu pintu masuk untuk satu mobil. TBIJ hari itu tidak terlalu ramai dikunjungi wisatawan. Mungkin karena hari atraksi adalah hari Minggu/ Libur. Konon, pada hari atraksi itu, para pawang bermain-main dengan buaya, dan atraksi memberi makan buaya. Sementara di panggung lain, ditampilkan pula atraksi debus. Kebanyakan koleksinya adalah Buaya Sumatera. Selain itu juga ada buaya Albino, Buaya Buntung, Buaya Muara, Buaya Irian, dll.
Jika Anda pernah mengunjungi museum reptil di TMII, atau kebun binatang Ragunan, maka koleksi buaya di TBIJ ini akan membuat Anda terperangah, jumlahnya kurang lebih 500-an ekor. Buaya dipertontonkan dalam jarak dekat. disekat oleh pagar setinggi sekitar 1,5 meter dengan jarak 1 meter dari kandang.


Ø  Pantai Muara Beting
Pantai Muara Beting terletak di Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muara Gembong,Bekasi. Pantai Muara Beting sedang dalam proses pengembangan sebagai potensi objek wisata di Kabupaten Bekasi.Kawasan konservasi terdapat di Muara Gembong sebelah utara sungai Citarum yakni muara Pantai Bendera dan muara Pantai Beting terdapat hutan bakau seluas 70 Ha dimana banyak burung migrasi dari Laut China Selatan dan Laut Pasifik manakala lokasi tersebut setiap tahun arus badai taifun/angin dari arah Pasifik ke China Selatan pada bulan September sampai bulan Februari sehingga terjadi kosentrasi burung migrasi ditempat ini. Selain burung terdapat juga lutung hitam yang sudah langka dan buaya jenis rawa.

Ø  Saung Ranggon
Saung Ranggon terletak di Kampung Cikedokan, Desa Cikedokan, Kecamatan Cikarang Barat, dengan keletakan pada 107º 0'.204" BT  dan  06º 20' 298" LS , serta ketinggian 61 di  atas permukaan air laut. Saung Ranggon menurut kuncen Bapak Tholib, dibangun kira-kira pada abad-16, oleh Pangeran Rangga, putra Pangeran Jayakarta, yang datang dan kemudian menetap di daerah ini. Saung ini kemudian terkenal dengan sebutan Saung Ranggon, ditemukan oleh Raden Abbas tahun 1821. Dalam bahasa Sunda saung berarti saung/rumah yang berada di tengah ladang atau huma berfungsi sebagai tempat menunggu padi atau tanaman palawija lainnya yang sebentar lagi akan dipanen.
Pada setiap bulan Maulid (Hijriah) dilakukan hajat ”Maulidan”, dengan melakukan cuci pusaka dan dilanjutkan dengan hiburan jaipongan (Sunda Bekasi) dan wayang kulit khas dari Bekasi (dengan budaya Betawi). Kegiatan hajat budaya (cuci pusaka dan maulidan) dilakukan di halaman rumah Tradisional Saung Ranggon dapat dijadikan sebagai daya tarik bila dikembangkan sebagai objek wisata budaya

Ø  Bumi Perkemahan Karang Kitri.


Bumi perkemahan karang kitri merupakan obyek wisata perkemahan alam yang memiliki pemandangan indah dan menarik. Dilengkapi oleh fasilitas outbound dan perkemahan yang lengkap. Berlokasi di Karang Mulya, Kecamatan Bojong Manggu.

Ø  Kota Deltamas.

       
Kota Deltamas merupakan kawasan wisata dan bisnis serta perumahan dengan gaya arsitektur perpaduan Eropa dan Amerika. Berlokasi di kecamatan Cikarang Pusat.

Ø  Pantai Muara Gembong
 
Terletak di Desa Pantai Sederhana Kecamatan Muara Gembong. Pantai Muara Gembong mempunyai keindahan pesona pantai yang menjanjikan untuk dijadikan objek wisata di Kabupaten Bekasi. Terdapat wisata hutan bakau yaitu merupakan hutan bakau/vegetasi bakau banyak terdapat di pesisir pantai utara Muara Gembong, akan tetapi kondisinya saat ini telah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh penebangan dan terfragmentasi oleh pembuatan tambak sehingga kawasan vegetasi bakau tinggal 386,21 Ha atau 3,4% dari wilayah tersebut berdasarkan data dari analisis Pusat Studi Kelautan tahun 2002.
uga terdapat wisata tambak yaitu kegiatan budidaya perikanan pantai di Kabupaten Bekasi terdiri dari budidaya ikan dan udang yang tersebar di tiga kecamatan pesisir yang luas tambaknya sebesar 8.020 Ha, yaitu 7.423 Ha di Kecamatan Muara Gembong, 187 Ha di Kecamatan Tarumajaya, dan 410 Ha di Kecamatan Babelan.

Minggu, 29 Januari 2012

V. INDEKS KEMATANGAN GONAD

5.1.    Tinjuan Pustaka
 Pendugaan ukuran pertama kali matang gonad merupakan salah satu cara untuk mengetahui perkembangan populasi dalam suatu perairan, seperti bilamana ikan akan memijah, baru memijah atau sudah selesai memijah. Berkurangnya populasi ikan di masa mendatang dapat terjadi karena ikan yang tertangkap adalah ikan yang akan memijah atau ikan belum pernah memijah, sehingga sebagai tindakan pencegahan diperlukan penggunaan alat tangkap yang selektif (Najamudin, 2004).
Secara garis besar, perkembangan gonad ikan dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pertumbuhan gonad ikan sampai ikan menjadi dewasa kelamin dan selanjutnya adalah pematangan gamet. Tahap pertama berlangsung mulai ikan menetas hingga mencapai dewasa kelamin, dan tahap kedua dimulai setelah ikan mencapai dewasa, dan terus berkembang selama fungsi reproduksi masih tetap berjalan normal (Furuita, 2002).
Perkembangan gonad yang semakin matang merupakan bagian dari reproduksi ikan sebelum terjadi pemijahan. Selama itu sebagian besar hasil metabolisme tertuju kepada perkembangan gonad. Peningkatan bobot ovarium dan testis juga bergantung kepada ketersediaan pakan, karena bahan baku dalam proses pematangan gonad terdiri atas karbohidrat, lemak dan protein. Reproduksi sendiri dimulai sejak terjadinya perkembangan gonad untuk siap memproduksi sel telur/sperma hingga hadirnya individu baru. Adapun prosesnya meliputi pematangan gonad, pematangan gamet, perkawinan dan pemijahan, pembuahan dan awal perkembangan, serta penetasan (Fujaya, 2002).
Suhu sangat besar pengaruhnya terhadap metabolisme, dimana suhu air yang terlalu rendah akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan gonad. Sedangkan suhu yang terlalu tinggi dapat membuat induk menjadi stess dan aktif bergerak, sehingga akan mengeluarkan banyak energi selain itu, perubahan suhu dapa merangsang hipotalamus untuk melepas hormon Gonadotropin Relencing Hormone (GnRH). Gonadtropin yang dihasilkan meliputi Folicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteiniing Hormone (LH) yang berperan merangsang aktivitas perkembangan gonad (Al Qodri, 2005).
Perbedaan nilai IKG dapat disebabkan perubahan tingkat metabolisme pada suhu yang berbeda. Dimana perbedaan suhu akan mempengaruhi tingkat metabolisme suatu organisme budidaya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Masonjones (2001) bahwa tingkat metabolisme berhubungan dengan suhu air, sehingga tingkat metabolisme akan mengalami perubahan jika dipelihara pada suhu yng berbeda.
Ikan yang mempunyai berat tubuh lebih berat maka secara otomatis ia akan memiliki berat gonad yang jauh lebih berat, hal ini berkaitan langsung dengan ukuran telur yang dihasilkan. Menurut Effendi (2002), umumnya sudah dapat diduga bahwa semakin meningkat tingkat kematangan, garis tengah telur yang ada dalam ovarium semakin besar pula.
5.2.1.  Materi
       a. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum Biologi Perikanan khususnya dalam melakukan pengamatan terhadap indeks kematangan gonad ikan, alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah timbangan elektrik untuk menimbang berat badan ikan dan berat gonad untuk ikan jantan dan ikan betina, tissue untuk membersihkan badan ikan dari kotoran dan lendir, meja preparat (Styrofoam) untuk tempat mengamati ikan, satu set alat bedah untukmembedah ikan dan mengambil gonad pada ikan, dan yang terakhir adalah alat tulis untuk mencatat hasil pengamatan
      b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum Biologi Perikanan khususnya dalam melakukan pengamatan terhadap indeks kematangan gonad ikan, adalah ikan demang (Priyacanthus macracanthus) sebanyak satu pasang yaitu sepasang gonad ikan jantan dan sepasang gonad ikan betina yang diambil untuk bahan pengamatan dan mengetahui  nilai kematangan gonad ikan.
5.2.2.  Metode
Adapun metode yang dilakukan dalam proses menghitung Indeks Kematangan Gonad adalah :
1.      Membersihkan tubuh ikan dari segala kotoran dan mengeringkanya dengan menggunakan kertas tissue,
2.      Menimbang berat tubuh ikan bersama gonadnya (Bt) dalam gram,
3.      Membedah ikan pada bagian perutnya dan mengeluarkan gonadnya dengan hati-hati, jangan sampai pecah,
4.      Mngeringkan gonad tersebut dengan menggunakan kertas tissue dan menimbang berat gonad (Bg) dalam gram
5.      Menentukan nilai IKG sengan persamaan IKG = Bg / Bt x 100 %
6.      Membuat laporan hasil pengamatan mengenai niali Indek Kematangan gonad ikan.

5.3.    Hasil dan Pembahasan
          Hasil yang diperoleh setelah melakukan perhitungan mengenai Indeks Kematangan Gonad pada ikan demang (Priyacanthus macracanthus).tersaji pada tabel
Tabel .  Hasil Indeks Kematangan Gonad
Kelompok
Jns klmn
Berat gnd (gram)
Berat tbh (cm)
IKG
7
Jantan
1,12
160
0,7

Betina
4,49
160
2,8
8
Jantan
0,96
75
1,28

Betina
6,67
125
5,34
1
Jantan
0,59
120
0,49

Betina
4,07
150
2,7
2
Jantan
0,62
140
0,442

Betina
3,74
200
1,735

Dari hasil pengukuran indeks kematangan gonad pada praktikum Biologi Perikanan diperoleh hasil yang berbeda-beda nilai IKG tersebut. Menurut Nikolsky (1969) IKG ditentukan oleh berat gonad dan berat tubuh ikan sehingga dapat diketahui ikan yang siap memijah. Selain kedua faktor tadi lingkungan juga sangat mempengaruhi kematangan gonad pada ikan. Nilai IKG kelompok 7 pada ikan betina berat tubuhnya 160 gram dan berat gonadnya 4,49 dan nilai IKGnya  adalah 2,80% dan pada ikan jantan yang berat tubuhnya sama dengan ikan betina yaitu 160 gram dan berat gonadnya 1,12 nilai IKGnya adalah 0,7 %. Menurut Luvi (2000).  Perkembangan gonad yang semakin matang merupakan bagian dari reproduksi ikan sebelum terjadi pemijahan. Selama itu sebagian besar hasil metabolisme tertuju kepada perkembangan gonad. Peningkatan bobot ovarium dan testis juga bergantung kepada ketersediaan pakan, karena bahan baku dalam proses pematangan gonad terdiri atas karbohidrat, lemak dan protein.
Nilai IKG kelompok 7 lebih besar dari nilai IKG ikan jantan maka dapat disimpulkan ikan betina lebih matang atau siap memijah dibandingkan ikan jantan. Nilai IKG dari kelompok 7, 8, 1, 2, nilai IKG yang tertinggi pada kelompok 7 yaitu 2,8% pada ikan betina dan terendah pada kelompok 1 yaitu 2,7% pada ikan Berarti ikan tersebut belum siap untuk memijah.  Pada umumnya pertambahan berat tubuh akan mempengaruhi pertambahan berat gonad. Meskipun demikian ada beberapa ikan yang mempunyai berat yang sana tetapi berat gonadnya berbeda-beda. Sehingga diperoleh IKG yang berbeda-beda pula. Misalnya pada berat ikan yang mempunyai berat tubuh yang kecil namun berat gonadnya besar sehingga IKGnya sangat kecil.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa kematangan gonad pada ikan berbeda-beda meskipun satu spesies. Hal tersebut menunjukkan bahwa kematangan gonad ada hubungannya dengan pertumbuhan ikan itu sendiri dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Prosentase komposisi tingkat kematangan pada setiap saat dapat dipakai untuk menduga terjadinya pemijahan. Ikan yang mempunyai satu musim pemijahan yang pendek dalam satu tahun atau saat pemijahanya panjang, akan ditandai dengan peningkatan prosentase tingkat kematangan gonad yang tinggi pada setiap akan mendekati musim pemijahan (Effendi, 2002).
Menurut, Johnson (1971) bahwa jika ikan akan memijah maka berat gonadnya akan mencapai maksimum dan akan turun dengan cepat saat memijah sampai selesai. Dengan begitu, IKG akan mencapai maksimum saat ikan akan memijah, di gonadnya juga mencapai berat maksimum. Jika ikan memiliki IKG lebih dari 19 % maka ikan itu sudah mampu menghasilkan telur dan dianggap sudah matang.
Dari awal perkembangan  gonad sampai memijah, garis tengah telur yang dikandungnya semakin membesar pula. Dengan demikian maka akan didapatkan hubungan antara IKG dengan garis tengah telur. (Arsjad, 1973). Indeks Kematangan Gonad atau “Gonado somatic Index“ (GSI) akan semakin meningkat nilainya dan akan mencapai batas maksimum pada saat terjadi pemijahan. Pada ikan betina nilai IKG lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan. Adakalanya IKG dihubungkan dengan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) yang pengamatannya berdasarkan ciri-ciri morfologi kematangan gonad, sehingga akan tampak hubungan antara perkembangan di dalam dengan di luar gonad. Nilai IKG akan sangat bervariasi setiap saat tergantung pada macam dan pola pemijahannya. Jadi itulah pentingnya GSI agar digunakan untuk memprediksi kapan ikan tersebut akan siap dilakukannya pemijahan Nilai IGS tersebut akan mencapai batas kisaran maksimum pada saat akan terjadinya pemijahan.
5.4.    Kesimpulan dan Saran
5.4.1. Kesimpulan
          Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan kesimpulan yang diperoleh dari hasil pengamatan Indeks Kematangan Gonad pada ikan demang (Priyacanthus macracanthus) adalah :
1.   Ikan yang telah diamati didapat nilai IKG pada ikan betina lebih tinggi dibandingkan dengan ikan jantan.
2.   Berat tubuh ikan mempengaruhi berat gonad ikan, dimana jika Ikan yang mempunyai berat tubuh lebih berat maka ikan akan memiliki berat gonad yang jauh lebih berat.
5.4.2. Saran
 Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan Saran yang dapat disampaikan setelah melakukan pengamatan Indek Kematangan Gonad pada ikan ikan demang (Priyacanthus macracanthus) adalah :
1.      Sebelum melakukan pengamatan mengenai nilai indeks kematangan gonad, sebaiknya memilih ikan sampel yang baik yang dapat terlihat dari tampilan atau kenampakan dari ikan.
2.      Melakukan pengamantan nilai indeks kematangan gonad ikan sebaiknya dapat dilakukan dengan baik dan lebih teliti dalam pengambilan gonad dari dalam tubuh tubuh ikan.


Lampiran 5 Perhitungan Indeks Kematangan Gonad
1.        Perhitungan nilai IKG ikan betina
Dik : Bg = 4,49 gr
Bt = 160 gr
Dit : nilai IKG . . ?
Jawab :
IKG =  Bg  x 100 %
             Bt 

= 4,49  x 100 %
             160 

= 2,80 %

2.      Perhitungan nilai IKG ikan jantan

Dik : Bg = 1,12 gr
Bt = 160 gr
Dit : nilai IKG . . ?
Jawab :
IKG = Bg  x 100 %
            Bt 

= 1,12  x 100 %
             160 

= 0,7 %







DAFTAR PUSTAKA

Al Qodri AH, Sudjiharno, Hermawan A. 2005.Pemeliharan Induk dan Pematangan
           Gonad. Deptan, Ditjedkan. Balai Budidaya Laut.

Effendie, M. I. 1997. Biologi perikanan. Penerbit Yayasan Pustaka Nusatama,
Yogyakarta. 163 hal.

Fujaya, Y. 2002. Fisiologi Ikan.  Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan.
DIKTI. Jakarta. 181 hal.

Synder DE. 1983. Fish eggs and larvae. Pp. 165-197 In L. A Nielsen, D. L Johson
           and S.S Lampton, ed. Fisheries Techniques. American Fisheries Society.
           Bathesda, Maryland