Kamis, 07 November 2019

EKOSISTEM PERAIRAN


Ekosistem perairan merupakan ekosistem yang komponen abiotiknya sebagai besar terdiri atas air, makhluk hidup (biotik). Ekosistem perairan terbagi menjadi dua macam yatiu :

1.   Ekosistem Air Tawar
Ekosistem perairan tawar adalah lingkungan perairan yang terdapat di saratan. Periairan darat adalah perairan yang terdapat di permukaan daratan dan umumnya letaknya lebih tinggi dari permukaan laut.
Ekosistem periaran tawar secara umum dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Perairan mengalir (lotic water),  dicirikan dengan adanya arus yang terus menerus dengan kecepatan bervariasi sehingga perpindahan masa air berlangsung terus menerus. contoh perairan mengalir yaitu :
-       sungai
-       kali
-       kanal
-       parit
b.   Perairan menggenang (lentic water), disebut juga perairan tenang yaitu perairan dimana aliran ar lambat atai bahkan tidak ada dan massa air terakumulasi dalam periode waktu yang lama. yang termasuk dalam perairan menggenag yaitu :
-       Danau
-       Waduk
-       Rawa

Beberapa jenis ikan konsumsi yang hidup di ekosistem air tawar yaitu :
-       nila
-       lele
-       gurame
-       nilem
-       patin
-       bawal
-       tawes
-       gabus

2.   Ekosistem Air Payau
Adalah suatu bandan air setengah tertutup yang berhubungan langsung dengan laut terbuka, dipengaruhi oleh gerakan pasang surut, dimana air laut tercampur dengan air tawar dari buangan air daratan. memiliki arus, serta masih terpengaruh oleh proses – proses yang terjadi di darat.
Air payau terjadi karena intrusi air asin ke air laut. Hal ini dikarenakan adanya degradasi lingkungan. dan memiliki ciri khusus secara fisik yaitu berwarna coklat kehitaman, kimia  sudah mengandung kadar garam (salinitas) dibanding air tawar dan biologis.berdapat ikan air payau. Salinitas adalah tingkat keasinan atai kadar garam terlarut dalam air. salinitas air payau menggambarkan kandungan garam dalam suatu air payau. garam yang dimaksud adalah berbagai ion yang terlarut dalam air termasuk garam daput (NaCl). pada umumnya salinitas disebabkan oleh 7 ion yaitu :
-       Natrium (Na)
-       Kalium (K)
-       Kasium (Ca)
-       Magnesium (Mg)
-       Klorida (Cl)
-       Sulfat (SO4)
-       Bikarbonat (HCO3)

air dikatagorikan sebagai air payau bila konsentrasi garamnya 0,05 sampai 3% atau menjadi saline bila konsentrasinya 3 – 5% lebih dari 5% disebut brine. Beberapa jenis ikan konsumsi yang hidup di ekosistem air payau yaitu :
-       bandeng
-       nila
-       kakap
-       kerapu
-       bawal bintang
-       udang
-       kepiting

3.   Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut memiliki ciri –ciri abiotic sebagai berikut :
-       memiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi
-       tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
-     habitatnya berada di air laut saling berhubungan antara laut yang satu dangan yang lain.
-  memiliki arus laut yang pergerakanya dipengaruhi oleh arah angina, perbedaan densitas (massa jenis) gaya gravitasi, air, suhu, tekanan air, dan gaya tektonik bantuan bumi
-       memiliki variasi dan prebedaan suhu pada bagian permukaan dengan ke dalam laut
Beberapa jenis ikan konsumsi yang hidup di ekosistem air laut yaitu :
-       tongkol
-       kerapu
-       bawal
-       tuna
-       kuwe
-       tenggiri
-       marlin
-       kakap
-       pari




IKAN PATIN (Pangasius sp)



Patin merupakan jenis ikan konsumsi air tawar asli Indonesia yang tersebar di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan. Daging ikan patin memiliki kandungan kalori dan protein yang cukup tinggi, rasa dagingnya khas, enak, lezat dan gurih sehingga digemari oleh masyarakat. Ikan patin dinilai lebih aman untuk kesehatan karena kadar kolesterolnya rendah dibandingkan dengan daging hewan ternak.



klasifikasi ikan patin menurut Saanin (1984) dalam Hernowo (2001) adalah sebagai berikut :
Filum
:
Chordata
Sub filum
:
Vertebrata
kelas
:
Pisces
Sub kelas
:
Teleoster
Ordo
:
Ostariophysi 
Sub ordo
:
Siluroidae
Family
:
Pangasidae
Genus
:
Pangasius
Spesies
:
Pangasius sp.
ikan patin tidak memiliki sisik, kepala relative kecild engan mulut terletak di ujung kepala. Ikan patin memiliki badan memanjang berwarna pitih seperti perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. panjang tubuh dapat mencapai 120 cm pada pembudidayaan dalam umur 6 bulan ikan patin bisa mencapai ukuran 35 – 40 cm.
      Ikan patin membutuhkan sumber energy yang berasla dari makanan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Ikan patin merupakan ikan pemakan segala (omnivore) cenderung karnivora. di alam makanan utama ikan patin adalah udang renik (crustacean), insekta dan moluska. sementara makanan pelengkap ikan patin berupa rotifer, ikan kecil dan daun-daunan yang ada di perairan.
    Penyebaran geografis ikan patin cukup luas, hamper diseluruh wilayah Indonesia. Secara alami ikan ini banyak ditemukan di sungai – sungai besar. dan berair tenang di Sumatera, Kalimantan dan jawa seperti :
-       Sungai way rarem
-       Sungai musi
-       Sungai Batanghari

-       Sungai Indragiri
-       Sungai brantas
-       Bengawan
-       Sungai Kayan
-       Sungai Beru
-       Sungai Mahakam
ikan patin bersifat nocturnal atau melakukan aktivitas dimalam hari sebagimana umumnya ikan catfish lainya. patin suka bersembunyi di dalam liang-liang di tepi sungai habitat dihidupnya dan termasuk ikan dasar, hal ini bisa dilihat dari bentuk mulutnya yang agak ke bawah.
        Kebutuhan lnutrisi ikan patin meliputi karbohidrat, lemak, dan protein yang merupakan zat gizi dalam pakan yang berfungis sebagi sumber energy tubuh dalam ikan. energy berasal dari pakan dipergunakan dalam kegaitan pemeliharaan hidupnya yaitu untuk tumbuh berkembang dan bereproduksi. Kebutuhan nutrisi berbeda dan sering berubah – ubah untuk setiap spesies dipengaruhi oleh beberapa factor seperti jenis ikan, ukuran, lingkungan dan musim. Nutries yang dibutuhkan yaitu protein, lemak dan karbohidrat.