Rabu, 18 Februari 2015

ANALISA USAHA KEPITING BAKAU CANGKANG LUNAK DENGAN BEBERAPA JENIS PAKAN SEGAR BERBEDA

            Analaisa usaha untuk budidaya kepitning bakau cangkang lunak antar daerah satu degngan daerah yang lain mungkin berbeda. Hal ini terjadi karena sewa lahan, tenaga kerja dan biaya operasional lainnya disetiap daerah berbeda-beda. Berikut ini diberikan ulasan dengan beberapa asumsi berikut :
1.    Modal berasal dari modal sendiri
2.    Biaya tidak termasuk pembuatan tambak dan instalasi listrik.
3.    Peralatan dan keranjang basket dapat digunakan selama 36 kali siklus atau 3 tahun.
4.    Benih kepiting yang digunakan sebanyak 1 ekor/basket.
5.    Pakan yang diberikan rata-rata 10 kg/hari
6.    Harga jual kepiting bakau cangkang lunak Rp 100.000/kg
7.    Lama pemeliharaan kepiting bakau cangkang lunak dengan metiode popeye berkisar antara 20-30 hari.
8.    Kepiting yang hidup selama pemeliharaan 70%
A.  Biaya Investasi
NO
KOMPONEN
VOLUME
SATUAN
HARGA
KETAHANAN
JUMLAH
1
Sewa tambak 5000 m2
1
petak/tahun
           3.000.000
~
              3.000.000
2
Rumah jaga
1
unit
           4.000.000
3
              4.000.000
3
Pompa sub mercible
1
unit
           2.500.000
5
              2.500.000
4
Keranjang Thailand (basket)
10000
unit
                 7.000
3
                70.000.000
5
Freezer
1
unit
           2.500.000
5
              2.500.000
6
Jembatan bambu
1
unit
           1.000.000
3
              1.000.000
7
Ember
1
unit
               20.000
2
                  20.000
8
Dirigen air
1
unit
               50.000
5
                  50.000
9
Gunting
1
unit
               15.000
3
                  15.000
10
Tali gotyer
1
kg
               50.000
3
                  50.000
11
Tris besar
1
unit
               35.000
3
                  35.000
12
Tris kecil
1
unit
               25.000
3
                  25.000
13
Timbangan duduk
1
unit
             400.000
5
                400.000
14
Alas terpal
1
unit
             200.000
5
                200.000
15
Sarung tangan

1

pak
                 20.000

1
                    20.000
16
Senter besar
1
unit
             100.000
3
                100.000
TOTAL
            87.015.000

B.  Biaya Operasional
Biaya operasional persiklus pada budidaya kepiting bakau cangkang lunak adalah sebagai berikut :
NO
KOMPONEN
VOLUME
SATUAN
HARGA
JUMLAH
ikan rucah      (Rp 3000)
Keong mas    (Rp 3000)
usus ayam    (Rp 5000)
1
Benih kepiting

1000

kg
            30.000

30.000.000

30.000.000
30.000.000
2
Persediaan pakan

300

kg
              2.500

750.000

900.000
1.500.000
3
Plastik es (20 x 15 cm)

10

pack
              5.000

50.000

50.000
50.000
4
Sarung tangan

1

pack
            20.000

20.000

20.000
20.000
5
Tali karet ban

10

lembar
              1.000

10.000

10.000
10.000
6
Box sterofoam

6

box
            15.000

90.000

90.000
90.000
7
gaji karyawan

3

orang/bulan
       1.500.000

4.500.000

4.500.000
4.500.000
8
listrik

1

bulan
          150.000

150.000

150.000
150.000
TOTAL
        35.720.000
        35.720.000
        36.320.000
           
Biaya operasional budidaya kepiting bakau cangkang lunak tersebut dalam satu tahun sebagai berikut :
·         Ikan petek => biaya operasional/tahun   =  Rp 35.720.000 x 12 siklus
    =  Rp 423.240.000
·         Keong mas => biaya operasional/tahun  =  Rp 35.720.000 x 12 siklus
     =  Rp 423.240.000
·         Usus ayam => biaya operasional/tahun   =  Rp 36.320.000 x 12 siklus
     =  Rp 435,840.000
C.  Penyusutan Modal
= 10% x Biaya investasi
= 10% x Rp 87.015.000
=  Rp 8.701.500

D.  Total Biaya
·         Ikan petek       = biaya operasional + penyusutan modal
= Rp 35.720.000 + Rp 8.701.500
=  Rp 44.421.500
·         Keong mas      = biaya operasional + penyusutan modal
= Rp 35.720.000 + Rp 8.701.500
=  Rp 44.421.500
·         Usus ayam       = biaya operasional + penyusutan modal
= Rp 36.320.000 + Rp 8.701.500
= Rp 45.021.500
E.  Pendapatan Semasa Panen
Bibit yang disediakan 1000 kg selama pemeliharaan, tingkat kelulushidupan kepiting mencapai sekitar 70%. Jadi total yang hidup 700 kg. Jika selama masa pemoltingan berat kepiting naik 10%, maka hasil panen 770 kg.
Pendapatan semasa panen 770 kg x Rp 100.000 = Rp 77.000.000
·         Laba persiklus (ikan petek)     = Pendapatan – Biaya operasional
                                                       = Rp 77.000.000 – Rp 35.720.000
                                                       = Rp 41.280.000
·         Laba persiklus (keong mas)     = Pendapatan – Biaya operasional
= Rp 77.000.000 – 35.720.000
= Rp 41.280.000
·         Laba persiklus (usus ayam)     = Pendapatan – Biaya operasional
= Rp 77.000.000 – 36.320.000
= Rp 40.680.000
Sedangkan laba dalam satu tahun usaha adalah sebagai berikut :
·         Laba dalam satu tahun usaha (ikan petek)      = Rp 41.280.000 x 12 siklus
= Rp 495.360.000
·         Laba dalam satu tahun usaha (keong mas)     = Rp 41.280.000 x 12 siklus
= Rp 495.360.000
·         Laba dalam satu tahun usaha (usus ayam)      = Rp 36.320.000 x 12 siklus
= Rp 435.840.000
F.   Laba Operasional
= Hasil pendapatan – total biaya
·      Ikan petek = Rp 77.000.000 - Rp 44.421.500 = Rp 32.578.500
·      Keong mas = Rp 77.000.000 - Rp 44.421.500 = Rp 32.578.500
·      Usus ayam = Rp 77.000.000 - Rp 45.021.500= Rp 31.978.500

G. Analisa Biaya
1.    Cash flow = (Laba dalam setahun + Biaya investasi)
·       Ikan petek = Rp 495.360.000 + Rp 87.015.000 = Rp 408.345.000
·       Keong mas = Rp 495.360.000 + Rp 87.015.000 = Rp 408.345.000
·       Usus ayam = Rp 435.840.000 + Rp 87.015.000 = Rp 522.855.000
2.    Rentabilitas = ( Laba operasional : ( Biaya investasi + biaya opersional) x 100%
·      Ikan petek = (Rp Rp 32.578.500 : (Rp 87.015.000 + Rp 35.720.000) X 100%
    = 26,54%
·      Keong mas = (Rp Rp 32.578.500 : (Rp 87.015.000 + Rp  35.720.000) X 100%
    = 26,54%
·      Usus ayam = (Rp Rp 32.578.500 : (Rp 87.015.000 +  Rp 36.320.000) X 100%
    = 26,41%
3.    B/C Rasio = ( Hasil penerimaan : total biaya)
·      Ikan petek = Rp 77.000.000 : Rp 44.421.500 = Rp 1.733
·      Keong mas = Rp 77.000.000 : Rp 44.421.500 = Rp 1.733
·      Usus ayam = Rp 77.000.000 : Rp 45.021.500 = Rp 1.710
v Nilai B/C Rasio lebih dari 1 yaitu mencapai 1,733 dan 1,710 dimana hal ini berarti bahwa kegiatan budidaya ini layak untuk dijalankan. Untuk setiap pengeluaran Rp 1 akan menghasilkan Rp 1.733 dan Rp 1.710
4.    Pay back periode = (biaya investasi + biaya operasional) : (laba setahun + biaya investasi)
·      Ikan petek = (Rp 87.015.000 + Rp 35.720.000) : (Rp 495.360.000 + Rp 87.015.000)
     = 0,21 bulan
·      Keong mas = (Rp 87.015.000 + Rp 35.720.000) : (Rp 495.360.000 + Rp 87.015.000)
 = 0,21 bulan
·      Usus ayam = (Rp 87.015.000 + Rp 36.320.000) : (Rp 435.840.000 + Rp 87.015.000)
     = 0,23 bulan
v Pay back periode pada budidaya kepiting bakau cangkang lunak mecapai nilai 0,21 dan 0,23 bulan. Dimana nilai tersebut merupakan waktu atau periode pengembalian kredit usaha ini yang akan terbayarkan selama waktu tersebut.
5.    Brek even point = (penyusutan modal : (1- (biaya operasional : hasil penerimaan))
·      Ikan petek = (Rp 8.701.500 : (1 - Rp 35.720.000 : Rp 77.000.000)) = Rp 16.113.000
·      Keong mas = (Rp 8.701.500 : (1 - Rp 35.720.000 : Rp 77.000.000)) = Rp 16.113.000
·      Usus ayam = ((Rp 8.701.500 : (1 - Rp 36.320.000 : Rp 77.000.000)) = Rp 16.417.924

DAFTAR PUSTAKA

Rusmiayati, Sri. 2012. Sukses Budidaya Kepiting Soka dan kepiting Telur. Pustaka Baru
          Press. Yogykarta. 136 hlm.