Senin, 14 Oktober 2019

IKAN KAKAP



1. Morfoogi ikan kakap
Ikan kakap temasuk ikan buas. Hal ini dapat dilihat dari bentuk mulutnya. Ikan kakap putih memiliki muut yang lebar dengan gigi halus yang tajam. Rahang bawah ikan kakap ebih maju dibandingkan rahang atasnya itu membuktikan bahwa ikan kakap putih ini pemakan daging atau karnivora.
         Ikan kakap juga seperti ikan lainnya sirip ekor ikan kakap putih berbentuk bulat, sirip punggung bejari-jari keras kuat dan kaku, tubuh ikan memanjang dan gepeng dengan pangkal sirip ekor melebar, tuang rahang atas melewati mata sebelah belakang sedangkan rahang bawahnya lebih menonjol ke depan dari rahang atasnya. Ikan kakap putih merupakan ikan hemaprodit protandry yaitu mampu mengubah kelamin jantan menjadi betina. Pada saat awa reproduksinya ikan kakap putih bejenis kelamin jantan, kemudian pada umur lebih dari 6-8 tahun dan memiiki berat 2 kg ikan akan menjadi betina. Ikan kakp akan mempunyai testis pada umur 1-2 tahun.
Ciri – ciri ikan kakap
Jantan
1.          Perkembangan badanya
      lambat daripada betina
2.          Berat badan lebih ringan
3.          Warna sisik cerah dan
      mengkilap
4.          Gerakan lincah
5.          Sirip ekor kecil
6.          Perut dan dada menyempit  
     (ramping)
7.          Jika bagian perut diurut akan
      mengeuarkan cairan yang
      berwarna putih (sperma)
Betina
1. Perkembangan lebih cepat dari jantan
2. Berat badan lebih berat
3. Warna sisik kusam dan tidak mengkilap
4. Lengkung sirip ekornya ebih melengkung dan lebar
5. Gerakan lambat
6.Jika bagian perut diurut mengeluarkan cairan berwana kuning

2. Habitat ikan kakap
Ikan kakap putih sebenarnya adalah ikan liar yang hidup di laut. Namun setelah di lakukan penelitian ikan kakap putih memiliki habitat yang sangat luas. Ikan kakap putih dapat hidup di daerah laut yang berlumpur, berpasir, di ekosistem mangrove. Ikan kakap juga dapat hidup di air payau. Ikan kakap akan menuju daerah habitat aslinya jika akan memijah yaitu pada salinitas 30-32 ppt. Telur yang menetas akan berupaya menuju pantai dan larvanya akan hidup di daerah yang bersalinitas 29-30 ppt. Semakin bertambah ukuran larvanya maka ikan kakap putih tersebut akan berupaya ke air payau. Selain di air laut dan payau, ikan kakap putih juga dapat hidup di air tawar. Larva ikan kakap dapat di temukan di perairan tawar seperti di sawah dan danau.


3. Makanan dan kebiasaan makan
Ikan kakap putih merupakan jenis ikan buas atau predator sehingga sudah pasti makanannya adalah daging. Ikan kakap memangsa semua jenis ikan yang berukuran lebih kecil dari badannya seperti ikan teri, plankton, udang, cumi cumi, dan hewan kecil lainnya. Ikan kakap putih juga dapat di berikan pakan buatan seperti pelet. Pelet yang di berikan harus mempunyai kandungan protein yang tinggi.
Ikan kakap putih adalah salah satu ikan karnivora yang mampu mencerna protein lebih besar dari jumlahnya jika di bandingkan dengan ikan omnivora maupu herbivora untuk kelangsungan hidupnya. Kandungan pakan yang memiliki serat yang kasar mampu mempengaruhi daya cerna ikan kakap putih, sehingga pakan yang baik buat ikan kakap putih adalah pakan yang tidak memiliki serat atau mempunyai serat sedikit. Pakan yang memiliki karbohidrat yang tinggi tidak baik bagi pertumbuhan ikan karena karbohidrat bukan merupakan sumber energi utama ikan khususnya ikan karnivora seperti ikan kakap putih. Ikan kakap putih biasanya berdiam diri di dasar. Menunggu mangsa mendekat lalu menyergapnya. 

4. Tingkah laku
Berdasarkan kebisaan ruang hidup, ikan kakap putih bersifat katadromous, artinya dia memijah di air laut dan dewasa di air payau dan tawar. siklus atau daur hidup ikan kakap putih dimulai dari telur, kemudian menetas menjadi larva, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi junevil, gelondongan, ikan  muda, dan dewasa. Ikan kakap putih mempunyai toleransi yang besar terhadap variasi kadar garam, setelah dewasa akan bermigrasi ke muara sungai dimana keadaan airnya payau (kadar garam 25-30 permil). Dalam kondisi air payau ikan kakap putih berkembang dengan baik. Masa kawin sangat dipengaruhi oleh perbedaan bulan, yaitu berlangsung pada saat bulan gelap atau bulan purnama ketika saat air sedang pasang.

5. Kesehatan ikan dan kualitas air
Pengamatan kesehatan ikan perlu dilakukan secara visual dan organoleptik untuk mengamati ektoparasit dan morfologi ikan. Sedangkan pengamatan secara mikroskopis dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen seperti endoparasit, bakteri, jamur dan virus.
Gejala-gejala klinis ikan sakit diantaranya hilang nafsu makan, tingkah laku tidak normal (seperti berenang malas dan lemas, berenang dengan posisi kepala ke bawah, diam di dasar jaring dan mengambang dekat permukaan air), tanda-tanda luar (seperti perubahan warna tubuh, kurus dan perut membengkak, bentuk tubuh tidak normal, luka, borok, warna keputihan, mata keputihan, kemerahan pada bagian dalam tutup insang dan pendarahan), dan tanda-tanda internal (seperti pendarahan pada organ dalam, berwarna pucat dan membesar, terdapat cairan dalam rongga perut, terdapat parasit internal, lambung dan usus kosong, terdapat bintik putih pada organ dalam).
Kualitas air pemeliharaan juga berperan penting dalam keberhasilan budidaya. Pengukuran kualitas air dapat dilakukan secara langsung di tambak seperti pH, DO, suhu (menggunakan water quality control) dan salinitas (menggunakan refraktometer) maupun secara tidak langsung dengan membawa sample air pemeliharaan ke laboratorium kualitas air untuk dilakukan analisis seperti amonia, nitrit, nitrat, alkalinitas dan phospat. Hasil parameter  kualitas air.

Tabel 1.Hasil parameter kualitas air
No
Parameter Kualitas Air
Nilai
Satuan
1
2
3
4
Suhu air
Sainitas
pH
Oksigen Terlarut (O2)
30,5
21
7,87
2,5
oC
ppt

Mg/L