Kepiting bakau (Scylla sp.) merupakan salah satu
komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Permintaan
konsumen akan kepiting terus meningkat baik di pasaran dalam maupun luar negri.
Dan menjadikan komoditas tersebut sebagai salah satu komoditas andalan ekspor
non migas mendampingi udang windu.
1. Morfologi
dan Biologi Kepiting Bakau
Kepiting
bakau memiliki ukuran lebar karapas lebih besar daripada ukuran panjang
tubuhnya dan permukaanya agak licin. Pada dahi anntara sepasang matanya
terdapat enam buah duri dan disamping kanan dan kirinya masing-masing terdapat
sembilan buah duri. Kepiting bakau jantan memiliki sepasang capit yang dapat
mencapai panjang hampir dua kali lipat daripada panjang karapasnya. Sedangkan
kepiting bakau betina relatif lebih pendek. Selain itu, kepiting bakau juga
memiliki 3 pasang kaki jalan dan sepasang kaki renang. Kepiting bakau berjenis
kelamin jantan ditandai dengan abdomen bagian bawah berbentuk segitiga
meruncing, sedangkan pada kepiting bakau betina melebar.
Habitat
hidup kepiting bakau beraneka ragam, mulai dari lingkungan air, baik tawar
maupun asin dan lingkungan daratan. Ada beberapa jenis kepiting yang menyukai
hidup di lingkungan berbatu, namun ada pula lebih senang hidup diantara akar
tumbuhan-tumbuhan air.
2. Kebutuhan
Pakan dan Nutrisen Kepitng Bakau
Keberhasilan
pembesaran kepiting bakau di tambak atau dalam suatu eadah terkontrol sangat
ditentukan oleh kesesuaian pakan yang diberikan, baik jumlah maupun jenis.
Kepiting bakau adaah hewan omnivore
scavenger artinya mereka dapat memakan segala jenis makanan baik hesani
maupun nabati bahkan bangkai sekalipun. Terkait pada kebutuhan pakan kepiting
kisaran komposisi nutrien dalam pakan kepiting adalah :
Protein
|
: 34 – 54 %
|
Lemak
|
: 4,5 – 10,8 %
|
Serat
|
: 2,1 – 4,3 %
|
BETN
|
: 18,7 – 42,5 %
|
Abu
|
: 0,6 – 22,0 %
|
3. Pertumbuhan
dan Efisensi Pakan
Pertumbuhan
pada kepiting bakau merupakan pertumbuhan bobot badan dan ebara karapas yang
terjadi secara berkala setelah terjadi pergantian kulit atau molting. Kepiting
tidak dapat tumbuh secara inier sebagaimana hewan lain karena kepiting memiliki
cangkang luar yang keras yang tidak dapat bertumbuh. Jadi untuk bertumbuh
kepiting harus melepaskan karapas yang lama dengan karapas yang baru agar dapat
tumbuh lebih besar.
Perumbuhan
pada kepiting didahului dengan pergantian karapas yang mulai dengan pembelahan
sel-sel epidermis secara mitosis menjadi berbentuk padat, rapat dan kolumer.
Pembelahan sel-sel epidermis menyebabkan terjadinya tegangan pada permukaan
sel-sel epidermis sehingga kutikula terpisah dari cairan epidermis. Cairan
ganti kulit disekresikan pada ruang antara kutikula dan epidermis sehingga
kutikula yang baru terbentuk sempurna.
Ada
2 faktor yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan kepiting yaitu :
1.
Faktor
Dalam
Ukuran
jenis kelamin dan kelengkapan anggota tubuh
2.
Faktor
Luar
Ketersediaan
pakan, cahaya, suhu dan salinitas
Pertumbuhan
kepiting bakau tergantung pada energi yang tersedia, bagaimana energi tersebut
digunakan dalam tubuh dan pertumbuhan hanya akan terjadi apabila terdapat
kelebihan energi setelah kebutuhan energi minimalnya (untuk hudiup pokok)
terpenuhi.
Efisiensi pakan menunjukan tinggkat
pemenfaatan pakan untuk pertumbuhan. Efisiensi terdiri atas :
a.
Efisiensi
pakan kotor
Menggambarkan
kadar energi (nilai parameter dalam bahan kering) dari pertumbuhan berat badan
sebagai proporsi yang menggambarkan energi yang termanfaatkan dari pakan yang
diberikan.
b.
Efisiensi
pakan bersih
Pertumbuhan
relatif dari jumah energi yang tercerna, kadar energi tersebut relatif dari
jumlah energi tersebut dari makan dicerna setelah mengurangi kadar energi feses
dan N hasil ekresi.
4. Kulitas
Air Kepiting Bakau
Bebrapa parameter kualitas air yang berpengaruh bagi
kehidupan atau keberlangsungan hidup kepiting bakau meiputi :
Suhu
|
: 24 – 32oC
|
DO
(oksigen terlarut)
|
: >3 ppm
|
Amoniak
|
:<0,1 ppm
|
Salinitas
|
: 5 – 25 ppt
|
pH
|
: 7 – 9
|
Dapus
Yasin,
Heriyanto. 2011. Pengaruh Pemberian Berbagai Kadar Karbohidrat Dan Lemak
Pakan Ber-Vitomolt Terhadap Efisiensi Pakan Dan
Pertumbuhan Kepiting Bakau
(Scylla sp.).Universitas Hasanuddin
[Skripsi]
Terima Kasih
&
Semoga Bermanfaat
Pangandaran, 7 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar