Keramba
jaring apung adaah sebuah sarana pembiakan perikanan yang menggunakan jaring
sebagai sarana pembiakan yang biasa dilakukan di laut ataupun di media air
tawar seperti danau dan waduk, dengan kriteria kedalaman perairan tidak terlalu
dalam.
Komponen keramba jaring apung terdir
dari :
1.
Pembuatan
kerangka
Kerangka dibuat didaratan
kemudia baru diturunkan ke air yang sudah diengkapi dengan pelampung. Teknologi
kerangka keramba jaring apung ini dibuat dari kayu dengan luas keseluruhan
keramba 4 m x 8 m dengan total koam 8 koam pemeiiharaan kerapu. 1 kolam untuk
cadangan sebagai koam karantina bagi ikan yang sakit.
2.
Pelampung
Pelampung berfungsi untuk
mengapungkan kerangka keramba jaring apung. Bahan pelampung yang digunakan
adalah drup plastik voume 200 liter
sebanyak 19 buah. Sebelum digunakan drum diberi karbit dimana bertujuan untuk
mengisi udara didalam pelampung.
3.
Pemasangan
jaring
Jaring yang biasa digunakan
adalah jaring No. 380 D/9 dan 380 D/13 bermata pancing (mesh size) 1 Inci dan 1,5 Inci dan disesuaikan dengan ukuran ikan
yang dibudidayakan.
4.
Jangkar
Jangkar berfungsi sebagai
penahan keramba jaring apung agar tidak hanyut terbawa arus. Jangkar terbuat
dari besi yang mana setiap unit keramba jaring apung membutuhkan 4 buah
jangkar. Berat masing-masing jangkar adaah 5 Kg.
5.
Penyangga
dan pemberat
Agar kerangka jaring apung
tetap terbentuk bujur sangkar maka pada sudut bagian bawah jaring deberi
pemberat dengan berat 5 – 10 kg/buah. Dan mengikat 4 sudut bagian atas pada
setiap sudut kerangka.
6.
Rumah
jaga
Rumah jaga berfungsi sebagai
tempat mmenyimpan peralatan keramba jaring apung dan tempat berteduh penjaga
dari hujan dan panas. Berukuran 2.0 m x 1,8 m yang dilengkapi peataran (teras)
ukuran 2,7 m x 0,7 m, dengan atap terbuat dari seng.
7.
Perawatan
rakit dan keramba
Rakit dan keramba dirawat
agar dapat meningktkan produksi dan penurunan biaya. Maka jaring yang kecil
akan memudahkan jaring/keramba cepat kotor, karena ditempeli organisme
penganggu seperti beberapa jenis alga, teritip dan kerng-kerangan.
Menempelnya organisme
tersebur akan menghambat pertukaran air didalam keramba. Untuk
mengantisipasinya kereamba harus diganti. Sedangkan keramba yang kotor harus di
cuci dan dikeringkan untuk penggantian berikutnya. Pergantian jaring dapat
berlangsung antara 1-4 minggu kedepan.
8.
Penebaran
benih
Jumlah benih yang ditebar
harus sesuai dengan ukuran mata jaring atau mesh
size jangan sampai ukuran mata jaring lebih besar daripada ukuran benih.
Penebaran benih diakukan pada pagi atau sore hari dengan melakukan aklimatisasi
terlebih dahulu.
9.
Pakan
dan cara pemberian pakan
Pakan merupakan salah satu
aspek yang memerlukan perhatian cukup besar sehingga harus direncanakan dengan
matang untuk menekan anggaran pengeuaran serendah mungkin. Jenis pakan yang
diberikan bisa berupa pakan segar (ikan rucah) dan pakan buatan (pelet).
Berikut ukuran ikan dan dosis pemberin pakan ikan rucah untuk budidaya ikan
kerapu
No
|
Ukuran Ikan (Gr)
|
%pemberian pakan dari bobot ikan (%)
|
1
|
20 - 50
|
15
|
2
|
60 - 100
|
13
|
3
|
110 - 200
|
12
|
4
|
210 - 300
|
10
|
5
|
310 - 400
|
9
|
6
|
>400
|
8
|
10. Pengendalian penyakit
Di alam terbuka ikan mudah
terserang berbagai macam penyakit atau parasit. Poeh karena itu pencegahan
penyakit dan penanggulangannya merupakan komponen budidaya yang penting.
Penyebab penyakit antara lain :
·
Stress
·
Organisme patogen (protozoa,
bakteri dan virus)
·
Perubahan lingkungan
(blooming alga)
·
Faktor racun
·
Kekurangna nutrisi
Penyebab
yang berbeda akan menyebabkan pula perbedaan tanda-tanda eksternal ikan yang
sakit, misalnya :
·
Kematian yang mendadak
·
Perubahan tingkah laku
·
Nafsu makan menurun
·
Sisik terkelupas
11. Panen
Ukuran yang dibutuhan saat
panen tergantung atas permintaan dari pasar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut
masa pemeiharaan 4-7 bulan. Langkah-langkah persiapan pemanenan harus
diperhitungkan dengan teliti. Langkah persiapan pemanenan meliputi :
·
Persiapan sarana
(perahu/kapal)
·
Alat panen (serokan, bak
air, aerasi, tabung oksigen, kantong pastik, timbangan,
Pada
hari pemanenan pemberian pakan dihentikan. Dan panen dapat dilakukan pagi atau
sore hari.
12. Pengangkutan Ikan
Jika
pengangkutan ikan menggunakan jalan darat, berikut jenis transportasi
pengangkutan ikan :
·
Transportsi terbuka,
dilakukan dengan menggunakan wadah kedap panas yang dipasang pada sebuah
kendaraan roda empat. Air ini diisi air bersih dan dipasang sistem aerasi
(pompa udara) bia pengangkutan dengan jumlah padat pemberian aerasi menggunakan
gas oksigen murni, suhu air pengangkutan berkisar 17 – 22 oC.
·
Transportasi tertutup,
menggunakan kantorn pastik seperti pada pengangkutan benih. Untuk jarak yang
tidak terlalu jauh dapat digunakan kantong plastik volume 50 – 100 liter. Suhu
media kantong 17 – 22 oC. Untuk mengatur suhu air dapat diberikan es
baik angsung dalam kantong maupun di uar kantong dalam bentuk kepingan es yng
telah dibungkus.
Pangandaran, 6 Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar