Selasa, 06 Maret 2018

CARA PEMBUATAN KERAMBA JARING APUNG



            Keramba jaring apung adaah sebuah sarana pembiakan perikanan yang menggunakan jaring sebagai sarana pembiakan yang biasa dilakukan di laut ataupun di media air tawar seperti danau dan waduk, dengan kriteria kedalaman perairan tidak terlalu dalam.

            Komponen keramba jaring apung terdir dari :
1.     Pembuatan kerangka
Kerangka dibuat didaratan kemudia baru diturunkan ke air yang sudah diengkapi dengan pelampung. Teknologi kerangka keramba jaring apung ini dibuat dari kayu dengan luas keseluruhan keramba 4 m x 8 m dengan total koam 8 koam pemeiiharaan kerapu. 1 kolam untuk cadangan sebagai koam karantina bagi ikan yang sakit.
2.     Pelampung
Pelampung berfungsi untuk mengapungkan kerangka keramba jaring apung. Bahan pelampung yang digunakan adalah drup  plastik voume 200 liter sebanyak 19 buah. Sebelum digunakan drum diberi karbit dimana bertujuan untuk mengisi udara didalam pelampung.
3.     Pemasangan jaring
Jaring yang biasa digunakan adalah jaring No. 380 D/9 dan 380 D/13 bermata pancing (mesh size) 1 Inci dan 1,5 Inci dan disesuaikan dengan ukuran ikan yang dibudidayakan.
4.     Jangkar
Jangkar berfungsi sebagai penahan keramba jaring apung agar tidak hanyut terbawa arus. Jangkar terbuat dari besi yang mana setiap unit keramba jaring apung membutuhkan 4 buah jangkar. Berat masing-masing jangkar adaah 5 Kg.
5.     Penyangga dan pemberat
Agar kerangka jaring apung tetap terbentuk bujur sangkar maka pada sudut bagian bawah jaring deberi pemberat dengan berat 5 – 10 kg/buah. Dan mengikat 4 sudut bagian atas pada setiap sudut kerangka.
6.     Rumah jaga
Rumah jaga berfungsi sebagai tempat mmenyimpan peralatan keramba jaring apung dan tempat berteduh penjaga dari hujan dan panas. Berukuran 2.0 m x 1,8 m yang dilengkapi peataran (teras) ukuran 2,7 m x 0,7 m, dengan atap terbuat dari seng.
7.     Perawatan rakit dan keramba
Rakit dan keramba dirawat agar dapat meningktkan produksi dan penurunan biaya. Maka jaring yang kecil akan memudahkan jaring/keramba cepat kotor, karena ditempeli organisme penganggu seperti beberapa jenis alga, teritip dan kerng-kerangan.
Menempelnya organisme tersebur akan menghambat pertukaran air didalam keramba. Untuk mengantisipasinya kereamba harus diganti. Sedangkan keramba yang kotor harus di cuci dan dikeringkan untuk penggantian berikutnya. Pergantian jaring dapat berlangsung antara 1-4 minggu kedepan.
8.     Penebaran benih
Jumlah benih yang ditebar harus sesuai dengan ukuran mata jaring atau mesh size jangan sampai ukuran mata jaring lebih besar daripada ukuran benih. Penebaran benih diakukan pada pagi atau sore hari dengan melakukan aklimatisasi terlebih dahulu.
9.     Pakan dan cara pemberian pakan
Pakan merupakan salah satu aspek yang memerlukan perhatian cukup besar sehingga harus direncanakan dengan matang untuk menekan anggaran pengeuaran serendah mungkin. Jenis pakan yang diberikan bisa berupa pakan segar (ikan rucah) dan pakan buatan (pelet). Berikut ukuran ikan dan dosis pemberin pakan ikan rucah untuk budidaya ikan kerapu
No
Ukuran Ikan (Gr)
%pemberian pakan dari bobot ikan (%)
1
20 - 50
15
2
60 - 100
13
3
110 - 200
12
4
210 - 300
10
5
310 - 400
9
6
>400
8

10.   Pengendalian penyakit
Di alam terbuka ikan mudah terserang berbagai macam penyakit atau parasit. Poeh karena itu pencegahan penyakit dan penanggulangannya merupakan komponen budidaya yang penting. Penyebab penyakit antara lain :
·         Stress
·         Organisme patogen (protozoa, bakteri dan virus)
·         Perubahan lingkungan (blooming alga)
·         Faktor racun
·         Kekurangna nutrisi
Penyebab yang berbeda akan menyebabkan pula perbedaan tanda-tanda eksternal ikan yang sakit, misalnya :
·         Kematian yang mendadak
·         Perubahan tingkah laku
·         Nafsu makan menurun
·         Sisik terkelupas
11.   Panen
Ukuran yang dibutuhan saat panen tergantung atas permintaan dari pasar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masa pemeiharaan 4-7 bulan. Langkah-langkah persiapan pemanenan harus diperhitungkan dengan teliti. Langkah persiapan pemanenan meliputi :
·         Persiapan sarana (perahu/kapal)
·         Alat panen (serokan, bak air, aerasi, tabung oksigen, kantong pastik, timbangan,
Pada hari pemanenan pemberian pakan dihentikan. Dan panen dapat dilakukan pagi atau sore hari.
12.  Pengangkutan Ikan
Jika pengangkutan ikan menggunakan jalan darat, berikut jenis transportasi pengangkutan ikan :
·         Transportsi terbuka, dilakukan dengan menggunakan wadah kedap panas yang dipasang pada sebuah kendaraan roda empat. Air ini diisi air bersih dan dipasang sistem aerasi (pompa udara) bia pengangkutan dengan jumlah padat pemberian aerasi menggunakan gas oksigen murni, suhu air pengangkutan berkisar 17 – 22 oC.
·         Transportasi tertutup, menggunakan kantorn pastik seperti pada pengangkutan benih. Untuk jarak yang tidak terlalu jauh dapat digunakan kantong plastik volume 50 – 100 liter. Suhu media kantong 17 – 22 oC. Untuk mengatur suhu air dapat diberikan es baik angsung dalam kantong maupun di uar kantong dalam bentuk kepingan es yng telah dibungkus.




Semoga Bermanfaat
Terima Kasih Sudah Membaca



Pangandaran, 6 Maret 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar