Q kembali posting tugas niih, sekarang tugasnya ngeringkas jurnal tentang Bioinfornatika Dalam Aquakultur dan jurnalnya dapat dilihat disini
Ikan gurami (Osphronemus gouramy) merupakan ikan asli Indonesia. Dan merupakan salah satu komuditi yang penting dan unggul di sektor perikanan air tawar. Pemenuhan akan konsumsi ikan gurami dan lambatnya pertumbuhan ikan mendorong untuk melakukan riset tentang teknologi rekayasa pembentukan kelamin jantan ikan gurami dengan menggunakan hormon metiltestosteron.
Ikan gurami memiliki pertumbuhan yang berbeda antara ikan jantan dan ikan betina. Pertumbuhan ikan jantan lebih cepar ibandingkan dengan ikan betina, ikan jantan pada usia 10 – 12 bulan dapat mencapai berat rata-rata 250 gr/ekor sedangkan ikan betina hanya 200 gr/ekor. Berarti pertumbuhan ikan gurami jantan 20 % lebih cepat dibandingkan betina.
Memproduksi ikan jantan dengan jumlah yang cukup banyak dapat dilakuan dengan cara sex reversal yaitu proses memproduksi ikan monosek atau memproduksi ikan dengan satu jenis kelamin yaitu jantan atau betina saja. Dengan memberikan metiltestosteron dikenal cukup efektif untuk memproduksi poplasi jantan. Pemberian metiltestosteron melalui oral (pakan) dianggap kurang efisien karena memerlukan dosis tinggi dan waktu pemberian relatif lebih lama walaupun tingkat keberhasilan merubah kelamin jantan dapat mencapai 90-100%. Sedangkan pemberian metiltestosteron melalui metode perendaman (dipping) lebih efisien karena dosis yang diberikan relatif kecil dan waktu kontaknya lebih singkat walaupun tingkat keberhasilan merubah kelamin jantan dibawah 96%.
Pengukuran dilakukan dengan beberapa parameter uji yaitu
1. Parameter utama
Dimanan parameter utama yang diamati adalah keberhasilan pembentukan jenis kelamin jantan.
2. Parameter Penunjang
Didlamnya berupa kelulushidupan ikan gurami, pertumbuhan ikan gurami dan parameter kualitas air media ikan.
Hasil pengukuran dosis hormon metiltestosteron dan lama perendaman terhadap pembentukan kelamin jantan ikan gurami. Keberhasilan terbaik ditemukan pada perlakuan dosis 5 mg/l (66,979 % ). Pembentukan kelamin jantan menunjukan kecendrungan garis kuadratik yaitu semakin tinggi dosis yang diberikan sampai batas dosis 4.906 mg/l akan semakin tinggi presentasi kelamin jantan yang dihasilkan.
Menurut Mukti (2003), kelebihan dosis hormon metiltestosteron yang diberikan pada ikan dapat mengurangi jumlah kelamin jantan yaitu hormon metiltestosteron semakin memacu perkembangan kelamin atau gonad betina ikan. Efektifitas pembentukan kelamin jantan sangan ditentukan oleh ketepatan pemberian dosis hormon metiltestosteron dan umur ikan sebelum gonad terdifferensiasi.
Beberapa cara umum dalam mengetahui Kematangan gonad ikan yang berada dibawah kendali hormon – hormon yaitu :
· Mekanisme alamiah, kerja hormon dimulai dari adanya rangsangan dari luar seperti visual untuk fotopeeriode, kemoreseptor unutk suhu dan metabolit yang kemudian diterima oleh susunan saraf otak merangsang hipolalamun untuk melepas gonadropin releasing Hormon (GnRH) untuk menstimulasi Kelenjar Hipofisa untuk mensekresikan Gonadotropin Hormon (GtH) kemudian dialirkan ke darah untuk merangsang kematangan gond akhir melalui simulasi untuk mensintetis hormon steroid pematangan dalm ovarium atau tesis,
· Mekanisme rangsangan, pembentukan gonad jantan dengan menggunakan hormon metiltestosteron dimulai dari penyepan hormon kedalam tubuh ikan secara difusi dan disekresikan melalui saluran darah.
Kelulushidupan benih ikan gurami selama perendaman memiliki rata-rata 99,4 – 100 %. Dari hasil analisa perlakuan dosis dan lama perendaman hormon metiltestosteron tidak berpengaruh terhasap kelulushidupan salaama perendaman. Berbeda dengan benih ikan selama pemeliharaan kelulushidupan rata-rata yaitu 56,33 – 70,40% perlakuan dosis dan lama perendaman tidak berpengaruh terhadap kelulushidupan yang rendah.
Kesimpulan
Perlakuan dosis hormon metiltestosteron yang berbeda pada ikan gurami berpengaruh sangat nyata terhadap keberhasilan pembentukan kelamin jantan dan untuk perlakuan lama perendaman ikan gurami tidak berpengaruh terhadap keberhasilan pembentukan kelamin jantan ikan gurami yaitu pada dosis 4,906 mg/l sebesar 66,987%. Dan tidak berpengaruh juga terhadap kelulushidupan benih ikan gurami.
PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO
BalasHapusmenyediakan hormon B-Estradiol untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www TOKOPEDIA.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro