1. Morfoogi ikan kakap
Ikan kakap temasuk ikan buas. Hal ini
dapat dilihat dari bentuk mulutnya. Ikan kakap putih memiliki muut yang lebar
dengan gigi halus yang tajam. Rahang bawah ikan kakap ebih maju dibandingkan
rahang atasnya itu membuktikan bahwa ikan kakap putih ini pemakan daging atau
karnivora.
Ikan kakap
juga seperti ikan lainnya sirip ekor ikan kakap putih berbentuk bulat, sirip
punggung bejari-jari keras kuat dan kaku, tubuh ikan memanjang dan gepeng
dengan pangkal sirip ekor melebar, tuang rahang atas melewati mata sebelah
belakang sedangkan rahang bawahnya lebih menonjol ke depan dari rahang atasnya.
Ikan kakap putih merupakan ikan hemaprodit protandry yaitu mampu mengubah
kelamin jantan menjadi betina. Pada saat awa reproduksinya ikan kakap putih
bejenis kelamin jantan, kemudian pada umur lebih dari 6-8 tahun dan memiiki
berat 2 kg ikan akan menjadi betina. Ikan kakp akan mempunyai testis pada umur
1-2 tahun.
Ciri
– ciri ikan kakap
|
|
Jantan
1.
Perkembangan badanya
lambat daripada betina
2.
Berat badan lebih ringan
3.
Warna sisik cerah dan
mengkilap
4.
Gerakan lincah
5.
Sirip ekor kecil
6.
Perut dan dada
menyempit
(ramping)
7.
Jika bagian perut diurut
akan
mengeuarkan cairan yang
berwarna putih (sperma)
|
Betina
1. Perkembangan
lebih cepat dari jantan
2. Berat
badan lebih berat
3. Warna
sisik kusam dan tidak mengkilap
4. Lengkung
sirip ekornya ebih melengkung dan lebar
5. Gerakan
lambat
6.Jika
bagian perut diurut mengeluarkan cairan berwana kuning
|
2. Habitat ikan kakap
Ikan
kakap putih sebenarnya adalah ikan liar yang hidup di laut. Namun setelah di
lakukan penelitian ikan kakap putih memiliki habitat yang sangat luas. Ikan
kakap putih dapat hidup di daerah laut yang berlumpur, berpasir, di ekosistem
mangrove. Ikan kakap juga dapat hidup di air payau. Ikan kakap akan menuju
daerah habitat aslinya jika akan memijah yaitu pada salinitas 30-32 ppt. Telur
yang menetas akan berupaya menuju pantai dan larvanya akan hidup di daerah yang
bersalinitas 29-30 ppt. Semakin bertambah ukuran larvanya maka ikan kakap putih
tersebut akan berupaya ke air payau. Selain di air laut dan payau, ikan kakap
putih juga dapat hidup di air tawar. Larva ikan kakap dapat di temukan di
perairan tawar seperti di sawah dan danau.
3. Makanan dan kebiasaan makan
Ikan
kakap putih merupakan jenis ikan buas atau predator sehingga sudah pasti
makanannya adalah daging. Ikan kakap memangsa semua jenis ikan yang berukuran
lebih kecil dari badannya seperti ikan teri, plankton, udang, cumi cumi, dan
hewan kecil lainnya. Ikan kakap putih juga dapat di berikan pakan buatan
seperti pelet. Pelet yang di berikan harus mempunyai kandungan protein yang
tinggi.
Ikan
kakap putih adalah salah satu ikan karnivora yang mampu mencerna protein lebih
besar dari jumlahnya jika di bandingkan dengan ikan omnivora maupu herbivora
untuk kelangsungan hidupnya. Kandungan pakan yang memiliki serat yang kasar
mampu mempengaruhi daya cerna ikan kakap putih, sehingga pakan yang baik buat
ikan kakap putih adalah pakan yang tidak memiliki serat atau mempunyai serat
sedikit. Pakan yang memiliki karbohidrat yang tinggi tidak baik bagi
pertumbuhan ikan karena karbohidrat bukan merupakan sumber energi utama ikan
khususnya ikan karnivora seperti ikan kakap putih. Ikan kakap putih biasanya
berdiam diri di dasar. Menunggu mangsa mendekat lalu menyergapnya.
4. Tingkah laku
Berdasarkan
kebisaan ruang hidup, ikan kakap putih bersifat katadromous, artinya dia
memijah di air laut dan dewasa di air payau dan tawar. siklus atau daur hidup
ikan kakap putih dimulai dari telur, kemudian menetas menjadi larva, kemudian
tumbuh dan berkembang menjadi junevil, gelondongan, ikan muda, dan dewasa. Ikan kakap putih mempunyai
toleransi yang besar terhadap variasi kadar garam, setelah dewasa akan
bermigrasi ke muara sungai dimana keadaan airnya payau (kadar garam 25-30
permil). Dalam kondisi air payau ikan kakap putih berkembang dengan baik. Masa
kawin sangat dipengaruhi oleh perbedaan bulan, yaitu berlangsung pada saat
bulan gelap atau bulan purnama ketika saat air sedang pasang.
5. Kesehatan ikan dan kualitas
air
Pengamatan kesehatan ikan perlu
dilakukan secara visual dan organoleptik untuk mengamati ektoparasit dan
morfologi ikan. Sedangkan pengamatan secara mikroskopis dilakukan di
laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen seperti endoparasit, bakteri,
jamur dan virus.
Gejala-gejala klinis ikan sakit
diantaranya hilang nafsu makan, tingkah laku tidak normal (seperti berenang
malas dan lemas, berenang dengan posisi kepala ke bawah, diam di dasar jaring
dan mengambang dekat permukaan air), tanda-tanda luar (seperti perubahan warna
tubuh, kurus dan perut membengkak, bentuk tubuh tidak normal, luka, borok,
warna keputihan, mata keputihan, kemerahan pada bagian dalam tutup insang dan
pendarahan), dan tanda-tanda internal (seperti pendarahan pada organ dalam,
berwarna pucat dan membesar, terdapat cairan dalam rongga perut, terdapat
parasit internal, lambung dan usus kosong, terdapat bintik putih pada organ
dalam).
Kualitas air pemeliharaan juga berperan
penting dalam keberhasilan budidaya. Pengukuran kualitas air dapat dilakukan
secara langsung di tambak seperti pH, DO, suhu (menggunakan water quality control) dan salinitas
(menggunakan refraktometer) maupun secara tidak langsung dengan membawa sample
air pemeliharaan ke laboratorium kualitas air untuk dilakukan analisis seperti
amonia, nitrit, nitrat, alkalinitas dan phospat. Hasil parameter kualitas air.
Tabel 1.Hasil
parameter kualitas air
No
|
Parameter Kualitas Air
|
Nilai
|
Satuan
|
1
2
3
4
|
Suhu air
Sainitas
pH
Oksigen Terlarut (O2)
|
30,5
21
7,87
2,5
|
oC
ppt
Mg/L
|